Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta , Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?"
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta , Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?"
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."
bwoh...saspen eh...ahahahaha
ReplyDeleteAHAHAHA WASTING TIME TU EH!! MEMBARI MALAS. lol.
ReplyDeletehikhikhikhikhik ur breakfast this morning really crunching my tummy, inda pyh wat ex.tummy lg :D:D :D
ReplyDelete~DA~
LOL!!! hahaha.. bagus eh tacticnya ah.. huhuh.. anyways. Very very nice layout.. mcm me-renovate jamban baru.. hehe.. :)
ReplyDeleteha.ha. should use this delay tactic one of these days ..
ReplyDeleteMamalobengs.. I don't know how you come up with such comments.. So..orisinal!!..I never see it that way..hahahaa
ReplyDeleteheheheh yeah, the story made my day as well!
ReplyDeletemamalobengs: awu masang tile baru lai, bari kelas sikit heheh! watch out for the debris ah...